COVID 19 Meledak di Thailand: 28 Ribu Kasus Baru dalam 2 Hari
Thailand kembali diguncang gelombang besar COVID-19 setelah otoritas kesehatan mengumumkan lonjakan signifikan dalam jumlah kasus. Dalam dua hari terakhir, tercatat lebih dari 28.000 kasus baru, memicu kekhawatiran publik dan memaksa pemerintah memperketat sejumlah kebijakan kesehatan.
Lonjakan ini terjadi di tengah meningkatnya mobilitas masyarakat pasca-libur panjang serta munculnya varian baru yang disebut lebih menular, meskipun gejalanya relatif ringan bagi sebagian besar pasien.
Rumah Sakit Mulai Kewalahan
Laporan dari Kementerian Kesehatan Thailand menyebutkan bahwa sebagian besar pasien mengalami gejala ringan hingga sedang, namun jumlah yang melonjak drastis mulai membebani fasilitas kesehatan, khususnya di Bangkok dan provinsi sekitarnya.
“Ruang isolasi di beberapa rumah sakit utama sudah mendekati kapasitas maksimal. Kami sedang mempersiapkan rumah sakit lapangan jika tren ini terus meningkat,” ujar Dr. Narongchai, juru bicara Satgas COVID-19 Thailand.
Varian Baru Jadi Biang Keladi?
Para ahli epidemiologi mencurigai bahwa lonjakan ini dipicu oleh varian baru COVID-19 yang mulai menyebar sejak awal Mei. Varian tersebut memiliki tingkat penularan lebih cepat, terutama di ruang tertutup dan acara publik.
Meski tingkat keparahan belum setinggi varian Delta, para pakar mengingatkan bahwa penyebaran cepat bisa memperburuk situasi jika tidak ditangani secara tepat waktu.
Pemerintah Bergerak Cepat
Sebagai respons atas situasi ini, pemerintah Thailand langsung mengambil sejumlah langkah cepat, antara lain:
Mengimbau masyarakat kembali menggunakan masker di ruang publik.
Menunda sejumlah acara berskala besar dan konser di kota-kota besar.
Mempercepat distribusi vaksin booster, terutama untuk kelompok rentan seperti lansia dan tenaga medis.
Mengaktifkan kembali pos pemeriksaan di wilayah dengan kasus tertinggi.
Perdana Menteri Thailand dalam konferensi pers menegaskan bahwa pemerintah tidak berniat memberlakukan lockdown total, namun akan menyesuaikan kebijakan sesuai dengan perkembangan lapangan.
Reaksi Masyarakat Campur Aduk
Lonjakan kasus ini memicu kekhawatiran luas di kalangan masyarakat. Sektor pariwisata yang baru saja bangkit kembali kini dibayangi ketidakpastian. Pelaku usaha berharap kebijakan yang diambil tetap proporsional agar roda ekonomi tidak kembali terhenti.
“Jika pembatasan terlalu ketat, kami bisa kolaps lagi seperti dua tahun lalu,” ujar Somchai, pemilik hotel kecil di Phuket.
Namun di sisi lain, kalangan medis mendukung langkah tegas untuk menekan laju penularan. Mereka menekankan bahwa kewaspadaan tetap diperlukan meski sebagian besar masyarakat sudah divaksin.
Waspada, Bukan Panik
Lonjakan 28 ribu kasus dalam waktu 48 jam menjadi peringatan bahwa COVID-19 masih menjadi ancaman nyata, terlebih di kawasan Asia yang tengah mengalami lonjakan serupa.
Thailand kini berada di persimpangan penting: menjaga keseimbangan antara perlindungan kesehatan dan pemulihan ekonomi. Dengan respons cepat dan kesadaran masyarakat, gelombang baru ini diharapkan dapat diredam tanpa harus mengorbankan stabilitas nasional.