Sherly Phangestu Jadi Sorotan Dunia: Mahasiswa Binus yang Curi Perhatian Apple
Nama Sherly Phangestu, mahasiswa dari Bina Nusantara University (Binus), kini tengah menjadi buah bibir. Bukan hanya di kalangan akademisi, tetapi juga di mata dunia, setelah dirinya mendapat pujian langsung dari CEO Apple, Tim Cook. Di tengah kompetisi global yang ketat, sosok muda asal Indonesia ini sukses menunjukkan bahwa inovasi dan kreativitas anak bangsa mampu bersinar di panggung internasional.
Pujian Langsung dari Pucuk Apple
Momen mengesankan itu terjadi saat Sherly mempresentasikan proyek teknologi berbasis inklusi sosial di sebuah ajang yang dihadiri oleh para pengembang muda dari berbagai negara. Proyeknya, yang mengintegrasikan teknologi augmented reality (AR) untuk mempermudah pembelajaran anak-anak disabilitas, berhasil menarik perhatian banyak pihak—termasuk Tim Cook.
“This is what the future of technology should look like—creative, inclusive, and empowering,” ujar CEO Apple saat memberikan respons atas inovasi Sherly.
Pujian tersebut sontak menjadi sorotan media internasional dan membuat nama Sherly trending di berbagai platform teknologi global, termasuk forum developer Apple.
Dari Binus ke Panggung Dunia
Sherly bukanlah mahasiswi biasa. Ia dikenal aktif dalam berbagai kegiatan teknologi, riset sosial, dan kompetisi inovasi digital. Dalam kesehariannya di kampus Binus, ia kerap terlibat dalam proyek kolaboratif lintas jurusan, menggabungkan desain komunikasi visual, teknik informatika, dan studi sosial menjadi satu solusi teknologi yang berpihak pada kemanusiaan.
Menurut dosen pembimbingnya, Sherly adalah sosok yang penuh semangat belajar dan tidak mudah puas. “Ia selalu ingin mencari solusi yang tidak hanya canggih secara teknologi, tapi juga bermanfaat secara sosial,” katanya.
Membawa Misi Sosial Lewat Teknologi
Yang membuat proyek Sherly istimewa adalah kombinasi antara teknologi tinggi dan misi sosial. Dalam era ketika teknologi kerap dianggap menjauhkan manusia dari empati, Sherly justru membuktikan bahwa teknologi bisa menjadi jembatan untuk inklusi dan kesetaraan. Aplikasinya yang diberi nama “AR Buddy” dirancang untuk membantu anak-anak tuna netra memahami konsep ruang melalui suara dan getaran.
Keunikan inilah yang membuat proyeknya lolos seleksi dan dipresentasikan di hadapan jajaran eksekutif Apple. Bagi Sherly, ini bukan hanya tentang pengakuan internasional, tetapi juga tentang memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan di tengah revolusi digital.
Inspirasi bagi Generasi Muda
Kisah Sherly Phangestu menjadi bukti bahwa anak muda Indonesia mampu bersaing dan menginspirasi dunia, asal diberi ruang untuk tumbuh dan bereksplorasi. Banyak netizen dan tokoh pendidikan memuji pencapaiannya sebagai bentuk nyata dari pendidikan yang berorientasi pada solusi nyata dan berpihak pada masyarakat.
Sherly Phangestu bukan hanya mahasiswa Binus yang meraih pujian dari Apple. Ia adalah simbol dari generasi muda Indonesia yang tak hanya pintar, tapi juga peduli dan berpikiran global. Di tengah arus deras perkembangan teknologi, Sherly berdiri sebagai pengingat bahwa inovasi sejati adalah yang membawa manfaat, bukan hanya kebanggaan.
Dari kampus lokal ke panggung global, Sherly telah membuktikan: visi besar bisa lahir dari hati yang peduli dan ide yang sederhana.